Sabtu, 18 Maret 2017

SEKILAS TENTANG TEORI DASAR MUSIK

TANGGA NADA DIATONIS

TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang
mempunyai susunan tinggi nada yang teratur. Dalam teori musik barat, tangga nada diatonis
atau diatonik adalah susunan satu set kumpulan not yang merupakan komponen paling dasar.
Diatonik berasal dari bahasa Yunani, diatonikos, yang artinya merenggangkan. Umumnya
digunakan untuk menyebut tangga nada mayor dan minor saja.

Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1
(satu) dan ½ (setengah).

Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
1. Bersifat riang gembira
2. Bersemangat
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 , ½, 1 , 1 , 1, ½
    Contoh: C  -  D  -  E  -  F  -  G  -  A  -  B  -  C
                        1      1      ½     1      1      1      ½    

Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .


TANGGA NADA KROMATIS
Tangga Nada Kromatis adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ .
Contoh : C – Cis/Des – D – Dis/Es- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B

TANGGA NADA ENHARMNONIS
Tangga Nada Enharmonis adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang
berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.

TANGGA NADA PENTATONIK
Tangga Nada Pentatonik, terdiri dari lima nada :
Pentatonik Mayor: do-re-mi-sol-la (1-2-3-5-6)
Pentatonik Minor : do-re-ri-sol-le (1-2-21/2-5-61/2)
Dan masih banyak pentatonic lainnya untuk tingkat lebih lanjut.                   

TANGGA NADA MAYOR DAN MINOR, KRUIS (KRES) DAN MOL
Tangga nada memiliki dua varian yaitu yang biasa disebut “Tangga Nada Dasar” dan ada yang disebut dengan “Tangga Nada # (baca: kruis/kres) atau b (baca: mol). Simbol mol berbentuk
seperti huruf ‘b’. Tangga nada kres atau mol mulai dari 1 kres/mol sampai 7 kres/mol.
Tangga Nada Dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) = C. Pada tangga nada ini tidak ada kres/mol. Dan dari tangga nada inilah semua perhitungan kres/mol dimulai.
Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi (1 oktaf)
Dengan menulis tangga nada yg ditulis “do sama dengan” bisa diartikan sebagai tangga nada mayor. Tangga nada minor ditulis bukan dengan “do sama dengan”, melainkan umumnya “la
sama dengan”. Bagaimana sebuah tangga nada disebut mayor atau minor? Setiap tangga nada
memiliki hukum yang namanya hukum jarak
Pada tangga nada mayor berlaku hukum jarak yaitu :
satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah
1-1- ½-1-1-1-½
Contoh bila dijabarkan di tangga nada mayor C menjadi jarak
C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B ke C lagi = 1/2.
Yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari E ke F dan B ke C.

Tangga nada minor berlaku hukum jarak yaitu :
satu-setengah-satu-satu-setengah-satu-satu
1- ½ -1-1-½-1-1

Sehingga di tangga nada dasar minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A
Kres digunakan untuk menaikkan nada setengah, mol digunakan untuk menurunkan nada setengah. Contoh : C# adalah C naik setengah. Nada C# ini sama dengan Db, karena Db adalah
nada D turun setengah. Karena jarak C ke D adalah satu, maka C#=Db.



Tangga nada kres (#)
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tangga nada kres ada 7 mulai dari tangga nada 1# sampai 7#. Rumusnya adalah:
Untuk menentukan nada dasar tangga nada 1# diambil dari nada kelima tangga nada dasar. Untuk menentukan nada dasar tangga nada 2# diambil dari nada kelima tangga nada 1#, dst.
Sehingga bila diurutkan menjadi :
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G
Untuk menentukan nada-nadanya pake rumus satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah diatas.
Uraiannya : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F# = 1, dan F# ke G = 1/2.
Sehingga bila diteruskan menjadi :
Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D
Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A
Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E
Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B
Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F#
Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C#
Terhenti sampai 7#, karena semua nadanya sudah jadi #.

Tangga Nada Mol (b)
Tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat tangga nada sebelumnya,
dan rumus urutannya seperti di atas juga satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah.
Sehingga urutannya menjadi:
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F
Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb
Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb
Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab
Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db
Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb
Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb

Untuk tangga nada minor, baik kres maupun mol berlaku rumus yang sama untuk penentuan nada dasarnya, namun rumus jaraknya berbeda dengan memakai formula satu-setengah-satu satu-
setengah-satu-satu.

HARMONI
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada
dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila
nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang
terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan secara bersamaan disebut akord.
AKOR(sering disebut CHORD)
Chord adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan.
Akord ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Contoh ketika Anda menekan tiga tuts piano C, E dan G secara bersamaan, ini berarti anda sudah memainkan akord.

MELODI
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat
dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar